Dewi Meiliyan Ningrum, mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2020, berhasil meraih peringkat 1 pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat FIPP UNY tahun 2023. Dia berhasil memperoleh berbagai prestasi akademik dan non-akademik sepanjang masa studinya. Mahasiswa yang lahir di Sleman ini memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,82.

Dalam bidang akademik, Dewi Meiliyan Ningrum telah meraih prestasi di berbagai kompetisi. Antara lain, Chatbot Bootcamp Revolusi Edukasi 2.0 juara 2 tingkat nasional, Juara 1 tingkat nasional Lomba Cover Lagu Bahasa Isyarat, Juara 2 tingkat Nasional Lomba Podcast Beropini, Juara 3 tingkat Nasional Kompetisi Esai Kewiurausahaan, Juara 1 tingkat nasional Lomba Esai Nasional FOMUNY, dan Juara 3 tingkat nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional SEASON. Prestasi-prestasi ini menunjukkan bahwa Dewi Meiliyan Ningrum memiliki kemampuan akademik yang sangat baik dan konsisten.

Selain meraih prestasi di bidang akademik, Dewi Meiliyani Ningrum juga berhasil menorehkan prestasi di bidang non-akademik. Ia pernah menjadi juara 2  tingkat nasional pada Musabaqoh Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an. Selain itu, ia juga aktif dalam pengamalan magang/Program Pengalaman Lapangan (PPL) di beberapa kegiatan, seperti Fun International Disability Day dan Pengabdian Kepada Masyarakat Penguatan Kompetensi Guru. Ia juga menjadi panitia dalam  Workshop "Peningkatan Keterampilan Pembelajaran Inklusi Anak Usia Dini di TK".

Dewi Meiliyan Ningrum juga memiliki beberapa karya di bidang hak kekayaan intelektual (HKI). Ia pernah membuat media Braille Bricks untuk mengenal huruf dan naskah sinematografi. Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan bahwa ia memiliki kreativitas dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus.

Di bidang organisasi, Dewi Meiliyan Ningrum aktif sebagai staf muda Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNY, Keluarga Muslim Ilmu Pendidikan (KMIP), dan Rumah Disabilitas. Kegiatan-kegiatan organisasi yang diikuti oleh Dewi Meiliyan Ningrum menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan tim dan mengelola waktu dengan baik.

Dari prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh Dewi Meiliyan Ningrum, terlihat bahwa ia memiliki kemampuan akademik yang sangat baik, kreativitas yang tinggi, dan kepedulian yang besar terhadap masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus. Prestasi-prestasi ini juga menunjukkan bahwa ia merupakan mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan dan memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan tim.

Selain prestasi dan kegiatan yang telah diraih, Dewi Meiliyan Ningrum juga memiliki gagasan tentang model pembelajaran orientasi mobilitas yang dikenal dengan "Mengenal Lingkungan Melalui Rekreasi Berbasis Computational Thinking". Gagasan ini bertujuan untuk membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus atau anak yang mengalami kesulitan dalam memahami lingkungan sekitar mereka.

Model pembelajaran ini mengintegrasikan konsep orientasi mobilitas dengan computational thinking dan rekreasi sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman anak tentang lingkungan sekitar. Melalui kegiatan rekreasi yang menyenangkan, seperti berjalan-jalan atau bermain di taman, anak-anak dapat belajar untuk mengenali dan memahami lingkungan sekitar mereka dengan lebih baik.

Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran ini juga menggunakan teknologi digital sebagai alat bantu. Anak-anak akan diajarkan bagaimana mengoperasikan aplikasi atau perangkat digital untuk memudahkan mereka dalam mengenali lingkungan sekitar mereka. Model pembelajaran ini juga melibatkan orang tua dan guru sebagai fasilitator untuk membantu anak-anak dalam proses pembelajaran.

Gagasan ini menunjukkan bahwa Dewi Meiliyan Ningrum memiliki kepemimpinan yang tinggi dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan adanya gagasan ini, diharapkan bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus atau anak yang mengalami kesulitan dalam memahami lingkungan sekitar mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan. (rit)