Yogyakarta sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi wisata menyimpan berbagai keistimewaan sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap tahunnya. Salah satu yang menarik dari daerah ini adalah makanan khasnya. Dari beberapa makanan khas Yogyakarta, terdapat makanan yang unik dan memiliki citarasa lezat namun belum dikenal oleh masyarakat, yaitu mie lethek. Disebut mie lethek karena mie ini memiliki warna yang kusam disebabkan tidak menggunakan pemutih, pengawet serta terbuat dari bahan baku singkong. Selama ini penyajian mie lethek masih kurang praktis karena konsumen harus datang ke warung agar dapat mencicipinya. Proses pemasakannya pun memerlukan waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu mahasiswa UNY yang tergabung dalam kelompok PKM Kewirausahaan yaitu Chandra Mardani (PGSD), Desy Nurhidayah (PGSD), Fresti Widyaningrum (Manajemen), Zulfa Azzuhro (Manajemen) dengan dosen pembimbing Haryani, M.Pd. menciptakan sebuah produk mie lethek instan sebagai inovasi oleh-oleh khas Yogyakarta yang praktis dan bergizi. Dengan demikian, mie lethek dapat dikonsumsi dimana pun dan kapan pun dengan cara diseduh menggunakan air panas selama 3-4 menit saja. Selainitu, produk ini 100% berbahan baku dari singkong sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi gandum.

Pembuatan mie lethek instan cukup mudah, diawali dengan mencampur tepung tapioca dan tepung cassava dengan air. Kemudian dikukus lalu dipipihkan dan dicetak menjadi lembaran mie. Setelah itu, dilakukan pengukusan kembali dan dikeringkan. Mie lethek yang sudah kering kemudian dikemas kedalam cup disertai bumbu non MSG.

Produk ini aman bagi penderita diabetes, rendah lemak, tinggi serat, memiliki kandungan protein tinggi, mengandung vitamin K, sumber vitamin B kompleks, menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah serta dapat melancarkan pencernaan. Pemasaran dilakukan melalui website, media sosial, serta penjualan langsung ditempat-tempat wisata sehingga produk lebih dikenal masyarakat luas. (har)