FIPP terbitkan buku kuliner Khas Dayak. Langkah kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara

 

Yogyakarta, 19 Desember 2024 – Kolaborasi antara Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara telah menghasilkan sebuah buku kuliner khas Suku Dayak. Buku ini merupakan hasil penelitian etnografi mendalam yang bertujuan untuk menggali, mendokumentasikan, dan melestarikan ragam kuliner tradisional masyarakat Dayak sebagai bagian penting dari identitas budaya mereka.

Penyerahan buku tersebut berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2024, kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara. Kegiatan ini menandai komitmen bersama antara akademisi dan pemerintah daerah dalam menjaga kekayaan budaya lokal. Proyek ini menunjukkan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian budaya dan pengembangan potensi lokal. 

Penelitian ini melibatkan tim lintas disiplin dari UNY yang terdiri dari pemimpin tim peneliti Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., dengan anggota yang terdiri dari Dr. Siti Rohmah Nurhayati, M.Si., Dr. Firmansyah, M.Pd., Dr. Fery Muhamad Firdaus, M.Pd., dan Akhmad Rofiq, M.Pd. Mereka tidak hanya menyoroti aspek kuliner tetapi juga menggali konteks sosial, lingkungan, dan budaya yang melatarbelakangi tradisi memasak masyarakat Dayak. Pendekatan holistik ini memastikan dokumentasi yang komprehensif dan berharga.

Buku kuliner khas Suku Dayak ini diharapkan dapat menjadi referensi penting dalam pelestarian kearifan lokal sekaligus inspirasi bagi generasi muda untuk mengenal dan melestarikan warisan leluhur. Selain itu, buku ini juga membuka peluang pengembangan produk-produk berbasis budaya yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat Kalimantan Utara.

“Pelestarian budaya lokal seperti ini bukan hanya tugas akademisi, tetapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa,” ujar Dr. Siti Rohmah Nurhayati, salah satu anggota tim peneliti. Upaya ini diharapkan menjadi langkah awal dari serangkaian proyek lainnya yang berfokus pada pengembangan kearifan lokal di berbagai daerah.

Kolaborasi ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara pendidikan tinggi dan pemerintah dapat menciptakan produk yang tidak hanya berharga secara budaya tetapi juga relevan secara ekonomi dan sosial.

Harapan mendalam dari inisiatif ini adalah agar buku ini tidak hanya menjadi dokumentasi statis, tetapi juga mampu mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan tradisi kuliner sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Lebih jauh, diharapkan sinergi ini dapat memperkuat hubungan antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam menciptakan berbagai program yang mendukung pelestarian budaya sekaligus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat lokal.